Teknik Menghitung cepat kayu hal 3

2. Rumus Smallian
Pada dasarnya teori Smallian sama dengan teori Huber, perbedaannya adalah cara mencari luas bidang dasar tengahnya dengan merata-ratakan luas bidang dasar bontos pangkal dan luas bidang dasar bontos ujung, sehingga pengukuran diameternya dilakukan pada bontos pangkal dan bontos ujung, maka rumusnya menjadi sebagai berikut :
Vs= ½ (Bp+ Bu) x p
Vs = Isi atau Volume menurut Smallian, Bp = Luas bidang dasar bontos pangkal, Bu= Luas bidang dasar bontos ujung, dan p = Panjang kayu.

3. Rumus Brereton
Teori Brereton tentang volume kayu bundar pada dasarnya sama dengan teori Huber, perbedaannya adalah dalam dalam mencari luas bidang dasar, diameter yang digunakan dicari berdasarkan diameter rata-rata dari diameter pada bontos pangkal dan bontos ujung, sehingga rumusnya menjadi sebagai berikut :
Vb = 1/4 π. [{1/2 (d1 + d2) + 1/2 (d3 + d4)}/2]2 p, yang mana:
Vb adalah Isi atau Volume menurut Brereton, diameter ujung diperoleh dari rata-rata (d1) diameter terpendek pada bontos ujung dan (d2) diameter terpanjang pada bontos ujung, diameter pangkal diperoleh dari rata-rata (d3) diameter terpendek pada bontos pangkal dan (d4) diameter terpanjang pada bontos pangkal (a2karim99).
Rumus volume kayu bundar selain yang dikemukakan ketiga ilmuwan di atas, masih ada ilmuwan lain yang memiliki teori seperti Newton, Preszler, dan Simony.

B. Dasar Pemikiran Perhitungan Volume Partai Kayu Bundar

Pengukuran volume kayu bundar kecil untuk keperluan bahan baku serpih dilakukan dengan mengkonversi dari hasil pengukuran menggunakan stapel meter (sm). Satu stapel meter sama dengan ukuran tumpukan kayu bundar kecil yang memiliki dimensi panjang satu (1) meter, lebar satu (1) meter, dan tinggi satu (1) meter. Besarnya konversi satu stapel meter (sm) ke volume/ meter kubik (m3) dipengaruhi oleh jenis dan panjang potongan batang kayu bundar kecil yang ditumpuk. Ukuran batang kayu yang semakin panjang nilai konversinya akan semakin kecil (P. 7/VI-BIKPHH/2009).